Jumat, 18 April 2014

bugardan sehat

Anak Bebas Penyakit saat Musim Hujan? Begini Caranya..

ADA banyak penyakit yang bisa terjadi pada anak saat musim penghujan datang, sebut saja batuk pilek, diare, demam tifoid, leptospirosis, infeksi pada kulit dan sebagainya.

Terdapat beberapa penelitian yang mengaitkan berkurangnya paparan sinar matahari pada musim hujan dengan rendahnya kadar vitamin D, sehingga memengaruhi kualitas daya tahan tubuh manusia termasuk anak.

Untuk itu, orangtua harus lebih waspada agar penyakit-penyakit tersebut tidak terjadi pada anak.
Menurut dr. Tb. Ferdi Fadilah SpA, M.Kes ada tiga faktor yang mengakitbatkan berbagai penyakit tersebut terjadi pada setiap individu, yaitu faktor pejamu (host) atau semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat memengaruhi timbulnya serta perjalanan penyakit. Lalu faktor lingkungan, termasuk di dalamnya masalah kebersihan lingkungan, sumber air, limbah dan lain-lainnya. Terakhir adalah faktor agen-agen penyebab penyakit tersebut seperti bakteri, virus, kuman dan parasit yang bisa menimbulkan penyakit.

Lalu bagaimana agar hal tersebut tidak terjadi pada anak? Berikut pemaparannya, sebagaimana dilansir Mom & Kiddie.

- Orangtua harus menjaga kebutuhan dan kecukupan makan anak. Artinya usahakan anak tetap makan makanan yang bergizi, bernutrisi dan makan secara teratur. Tujuannya supaya daya tahan tubuh anak tetap baik, dan menjaga metabolisme tubuh anak.

- Untuk bayi-bayi yang masih mengonsumsi bubur saring, jika kondisi dan situasinya tidak memungkinkan untuk membuat bubur saring secara higienis, atau kesulitan dalam mendapatkan bahan untuk membuat bubur saringnya, maka bisa digantikan dengan bubur instan.

- Usahakan orangtua tetap memrioritaskan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Jika benar-benar tidak memungkinkan memberikan ASI, maka orangtua bisa mengantikannya dengan ASI donor dan tidak menggampangkan dengan memberikan susu formula. Dalam keadaan bencana pemberian bantuan susu formula harus dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat, tidak boleh langsung disalurkan kepada para pengungsi. Hal ini mengacu juga kepada rekomendasi IDAI tahun 2014 tentang bagaimana pertolongan pada anak saat bencana.

- Jagalah kebersihan tubuh anak, yaitu dengan memandikan anak hingga bersih dengan air bersih dan jangan lupa menggosok gigi anak.

- Usahakanlah selalu menggunakan air bersih untuk membersihkan tubuh anak, alat makan dan bagian rumah.

- Anak suka sekali bermain dan memegang berbagai hal yang ada didekatnya, maka ketika anak hendak memegang makanan atau minuman, cucilah tangan anak menggunakan sabun hingga bersih.

- Perhatikan pula kebersihan alat makan yang akan digunakan oleh anak, seperti piring atau mangkuk, sendok, garpu dan gelas.

- Untuk membantu pernapasan anak atau untuk membantu melegakan pernapasan anak ketika mengalami peradangan saluran napas, maka dapat menggunakan balsam yang mengandung minyak atsiri atau chamomile dan menthol yang direkomendasikan oleh dokter pada tubuh anak.

- Gunakanlah masker hidung dan mulut atau perlindungan pernapasan pada anak, agar anak terhindar dari virus influenza yang berasal dari orang di sekitarnya.

- Kebersihan lingkungan, utamanya tempat dimana anak tinggal dan bermain harus tetap dijaga seperti kebersihan lantai rumah, maupun tempat duduk.

- Hujan dan banjir membuat udara menjadi lebih dingin dari biasanya, untuk itu sebaiknya orangtua memakaikan anaknya dengan pakaian yang hangat. Pilihlah pakaian yang benar-benar bersih agar anak tidak mengalami infeksi pada kulit.

- Jika anak mengalami diare, orangtua dapat memberikan cairan yang cukup, serta oralit setiap kali anak buang air besar. Oralit bisa dibuat sendiri dengan mencampurkan 2 sendok gula dan garam setengah sendok teh dengan 200 cc air.

- Untuk anak yang mengalami demam tifoid, maka harus diberikan antibiotik yang adekuat, dikarenakan demam tifoid bisa timbul secara berulang atau mengalami kekambuhan. (*)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar